Jakarta Jadi Wilayah Kritis Migrasi 3G

Jakarta - Proses migrasi 3G di
frekuensi 2.1 GHz telah dilakukan
secara bertahap oleh operator
seluler. Khusus Jakarta,
diposisikan sebagai wilayah kritis
untuk proses perpindahan kanal 3G
ini oleh Axis.
Menurut GM Technology Strategy
Axis Deden Machdi, Jakarta jadi
propinsi yang paling menantang
sekaligus kritis.
"Area ini paling padat (secara lalu
lintas trafik telekomunikasi),
pengguna kita juga paling banyak
di sini (Jakarta-red.)," ujarnya,
saat ditemui beberapa media di
Menara Axis, Jumat (14/6/2013).
Untuk itu, Axis sengaja menaruh
jadwal migrasi 3G Jakarta di
daftar paling belakang. Area
pertama yang dilakukan pindah
kanal dari blok 2 dan 3 ke blok 11
dan 12 dilakukan di Sumatera Barat
dan Kepulauan Riau.
"Di dua area itu relatif bersih,
sebab tidak ada interferensi PCS
1.900 (Smart Telecom), makanya
kita pilih sebagai yang pertama,"
lanjut Deden.
"Sementara Jakarta sebaliknya,
kita taruh di daftar paling buncit.
Kita juga melihat proses migrasi
dari propinsi lain sebagai
benchmark sebelum melakukan
migrasi di Jakarta," imbuhnya.
Demitry Darlis, Senior Manager
Regulatory Affairs Axis
menambahkan, jika di Jakarta juga
terjadi interferensi maka ini juga
akan mencoreng reputasi
perusahaan.
"Untuk itu, Axis sangat hati-hati
karena melihat padatnya trafik di
sini (Jakarta-red.)," tukasnya.
Axis sendiri saat ini telah
memiliki total 3.800 unit node B
untuk mengayomi layanan 3G.
Adapun proses pre-migrasi
selanjutnya bakal digelar di Jawa
Barat, Jawa Tengah, dan Jawa
Timur.
Proses pre-migrasi sama saja
telah mendeklarasikan kepada
pemerintah bahwa operator yang
bersangkutan siap melakukan
proses pindah kanal. Dimana
sebelumnya terlebih dahulu
dilakukan identifikasi terkait ada
tidaknya interferensi.
"Jika ada interferensi, kita tunggu
respons pemerintah terkait hal
ini. Setelah itu baru proses
migrasi dimulai," jelas Deden.
Setelah migrasi dilakukan, langkah
berikutnya adalah past-migrasi.
Ini merupakan aktivitas internal
untuk memantau stabilitas dan
kualitas layanan setelah
dilakukan migrasi kanal 3G.
Sebelumnya, Axis melaporkan
dihadang interferensi sebesar 40%
di Bali dan Lombok. Alhasil, migrasi
urung dilakukan dan Axis balik
kandang ke blok 2 dan 3 di dua
propinsi tersebut.
Sementara migrasi yang sukses
dilakukan anak usaha Saudi
Telecom tersebut yakni di
Sumatera Barat dan Kepulauan
Riau.

Comments