Inspirasi BBM Channel Ternyata dari Indonesia

Orlando - Diakui BlackBerry,
perjudian mereka membuka akses
BlackBerry Messenger (BBM) ke iOS
dan Android merupakan siasat
untuk menambah jumlah pengguna
BBM ke depannya. Dengan begitu,
BlackBerry bisa menambah pundi-
pundi pendapatannya dari BBM.
Apalagi dengan adanya fitur
BlackBerry Channel yang mencoba
merangkul berbagai macam brand
product, semakin mempermudah
untuk melakukan monetisasi. Hal
itu diamini Alec Saunders, Vice
President Developer Relations
BlackBerry.
"BlackBerry terus mengembangkan
BBM yang menjadi fitur
andalannya. Setelah BBM Voice
dan BBM Video kini kami
menghadirkan BlackBerry Channel,"
paparnya dalam wawancara media
terbatas di Orlando, AS.
Diakui oleh Alec, langkah mereka
merilis BBM Channel tak lain
karena melihat fenomena BBM di
Indonesia yang kerap dijadikan
lapak jualan lewat ponsel
penggunanya. Selain kerap
memamerkan barang dagangan
lewat status dan profil pengguna,
barang dagangan tersebut juga
kerap diperjualbelikan via BBM
Group.

"BBM Channel ini sebenarnya
ekstensi dari BBM Group yang
sudah kita kenal. Di Indonesia BBM,
sangat diminati. Kami banyak
menemukan pengguna yang
berjualan lewat status dan
profile picture, dan juga lewat
BBM Group," tuturnya.
Maka menurutnya, tak ada
salahnya inspirasi dari kebiasaan
pengguna ini dikembangkan lagi ke
dalam fitur yang lebih luas di
dalam satu wadah, BBM Channel.
Seperti apa?
Tentu sebagian besar dari kita
mengenal Facebook Fan Page atau
Twitter dengan fitur follow-nya.
Nah, kira-kira seperti itulah
gambaran BBM Channel yang
dimaksudkan Alec.
BlackBerry akan menyediakan
kanal khusus pada BBM bagi
perusahaan atau selebriti yang
ingin berkomunikasi langsung
dengan para pengikutnya. Pengguna
yang tertarik pada produk
tertentu bisa bergabung pada
kanal khusus.
Misalnya saja, penggemar Mercedes
Benz bisa mendaftar ke kanal
produsen mobil itu. Di sana
pengguna bisa mendapatkan info
ter-update hingga melakukan
chatting dengan representatif
dari perusahaan tersebut.
Di sisi lain perusahaan bisa
menjadikan fitur ini sebagai
media untuk mendekatkan diri ke
konsumen. Saat ini BlackBerry
Channel masih dalam versi beta.
Dan beberapa kanal yang sudah
tersedia antara lain, Mercedes
Bens, grup band Goo Goo Dolls, dan
Alicia Keys.
"Nantinya, antara brand dan user
bisa saling engaged. Brand bisa
tahu apakah penawarannya lewat
channel ini sudah dibaca atau
belum. Sama seperti saat kita
chat dengan BBM, akan ada tanda
D untuk pesan yang delivered
(terkirim), dan R untuk yang sudah
read (dibaca)," jelasnya.
Dari interaksi itu pula, BlackBerry
dan seluruh brand yang terdaftar
di channel bisa hitung-hitungan
berapa biaya yang harus
dikeluarkan untuk membayar akses
promosi langsung ke tangan para
pengguna BBM.
Seperti diungkapkan Alec, saat ini
ada 60 juta pengguna aktif BBM.
Dan 51 juta di antaranya saling
bertukar pesan dengan temannya
paling tidak selama 1,5 jam per
hari setiap hari. Dan ada 10 milliar
pesan yang terkirim setiap
harinya.
Dengan dilepasnya BBM ke iOS dan
Android, dan prospek BBM Channel
ke depan, tentu saja BlackBerry
berharap penggunanya bisa
menyaingi para kompetitor seperti
WhatsApp, Line, KakaoTalk,
WeChat, dan sejenisnya yang telah
lebih dulu menggurita karena
multiplatform.
"Kalau ditanya berapa target
kami, tentu saja sebanyak-
banyaknya. Kalian bisa hitung
sendiri berapa jumlah ponsel yang
beredar saat ini," pungkasnya.

Comments