Alasan Teknis Tentang Bahaya Ponsel di Pesawat

Jakarta - Larangan menyalakan
ponsel di dalam pesawat wajib
dipatuhi oleh setiap penumpang.
Selain ada landasan Undang-
undangnya, ada juga alasan lain
mengapa ponsel jadi begitu
berbahaya di pesawat.
Dijelaskan oleh Kepala Pusat
Informasi dan Humas Kementerian
Kominfo, Gatot S Dewa Broto,
ponsel tidak hanya dapat
mengirimkan atau menerima
frekuensi radio, tetapi juga
memancarkan radiasi tenaga listrik
untuk menjangkau menara
pemancar radio BTS yang
kemampuannya sangat tergantung
pada kualitas jaringan seluler
tersebut.
"Dalam kondisi on, ponsel tetap
dapat memancarkan sinyalnya
terus menerus secara periodik
meski pada jarak ketinggian
tertentu. Selain itu ponsel tetap
teregistrasi pada jaringannya dan
akan tetap melakukan kontak
dengan BTS terdekat," jelas
Gatot, Jumat (7/6/2013).
Ponsel, televisi dan radio menurut
otoritas penerbangan FAA
dikatagorikan sebagai portable
electronic devices (PED) yang
berpotensi mengganggu peralatan
komunikasi dan navigasi pesawat
udara.
"Pasalnya, peralatan tersebut
dirancang untuk mengirim dan
menerima sinyal. Pada radio FM
misalnya, oscilator frekuensi di
dalam radio yang mendeteksi
gelombang FM mengganggu secara
langsung sinyal navigasi VHF
pesawat udara," tambahnya.
Sehingga, ponsel yang dipakai di
dalam pesawat udara tetap
memiliki jangkauan transmisi.
Nah, saat pesawat terbang
menambah jarak dan menjauhi BTS
di darat, tenaga yang akan
dihasilkan juga bertambah kuat,
hingga dapat mencapai batas
maksimum. Oleh karenanya, risiko
adanya gangguan pun akan semakin
besar.
"Apabila sistem komunikasi antara
pilot di cockpit pesawat terbang
dengan menara bandara terganggu,
atau tidak jelas, maka komunikasi
antar pesawat pun menjadi
terganggu dan berpeluang
mengakibatkan pilot salah
membaca panel instrumen," sebut
Gatot.
Bahkan, menjelang take-off dan
landing justru merupakan fase
kritis, karena jaringan akan
menciptakan tenaga yang yang
dihasilkan oleh ponsel pada
tingkat tertentu karena jarak
masih memadai untuk tetap
tersambung dengan jaringannya.
"Mengingat fase kritis ini cukup
tinggi kontribusinya terhadap
berbagai kecelakaan pesawat
udara, sehingga sangat wajar
seandainya awak kabin selalu
melarang penggunaan ponsel pada
saat penumpang boarding atau
sesudah pesawat landing,"
tandasnya.

Comments