Wow, Teknologi Pesawat Penumpang Ini "Tak Perlu" Pilot

LONDON - Teknologi canggih
pesawat terbang saat ini
memungkinkan mengangkut
penumpang tanpa dikendalikan
manual oleh pilot di pesawat.
Seperti yang terjadi di
Lancashire, Inggris, pesawat
terbang tanpa pilot berhasil
mengangkut awak hingga
perjalanan sejauh 800 kilometer.
Dilansir Newscientist, Senin
(13/5/2013), pesawat terbang
tanpa pilot ini tetap diprogram
dan dipantau secara
berkelanjutan oleh seorang pilot
yang berada di darat.
Penerbangan Ini dimulai dari
Wartnon di Lancashire menuju
Inverness di Skotlandia oleh
British Aerospace Jetstream.
Aerospace Jetstream asal Inggris
ini menciptakan tonggak sejarah
baru yang juga dilakukan oleh
anggota ASTRAEA. ASTRAEA
merupakan konsorsium penelitian
dengan dana 62 juta poundsterling
untuk menciptakan teknologi yang
memungkinkan pesawat sipil untuk
berbagai wilayah udara mereka
dengan pesawat tanpa awak
(drone) .
Meskipun pesawat diterbangkan
tanpa pilot yang berada di dalam
pesawat, namun serangkaian
pengujian dan persiapan sebelum
meluncur tetap dilaksanakan.
Pilot di darat tetap menangani
kontrol saat pesawat mengudara
hingga bersiap melakukan
pendaratan.
Pesawat "tanpa" pilot ini
menggunakan tenaga baling-baling
dan memiliki kapasitas 19 orang
penumpang. Pesawat ini tidak
hanya autopilot, tetap juga
dibekali teknologi deteksi dan
kemampuan menghindar, sehingga
pesawat tidak akan menabrak
pesawat lain di udara.
Untuk menguji sistem, objek palsu
telah ditempatkan, di mana
pesawat ini mampu menghindar
melalui bantuan komputer.
"Karena kami berada di wilayah
udara bersama, semua manuver
kami uji menggunakan target
sintetis. Setiap perubahan rute
penerbangan disampaikan kepada
pilot darat oleh kontrol trafik
udara," jelas Lambert Dopping-
Hepenstal, dari BAE Systems,
Direktur Program ASTRAEA.
Jim Scanlan, salah satu desainer
unmanned aerial vehicle (UAV)
pertama di dunia yang
menggunakan mesin cetak 3D di
University of Southampton,
Inggris mengungkapkan bahwa
teknologi pesawat terbang ini
bisa diterapkan lebih luas untuk
tahun-tahun mendatang. "Ini baik
untuk melihat kemajuan di Inggris,
khususnya dengan Amerika Serikat
yang berharap membuka wilayah
udaranya untuk UAV di 2015,"
pungkas Jim.

Comments