Smartphone "Nyandu" seperti Kokain?

Efek kecanduan
yang ditimbulkan smartphone
dinilai "sama dengan kokain
atau narkoba jenis lainnya"
oleh psikoterapis Steve Pope
dari Inggris.
Pope sedang menangani John
Benson, seorang pasien dengan
kecanduan smartphone tingkat
parah yang sudah kehilangan
pekerjaan dan kekasihnya
gara-gara perangkat pintar itu.
Benson, pria asal Blackpool,
Inggris, mengaku tak sadar
bahwa smartphone tengah
"menghancurkan" hidupnya.
"Saya awalnya merasa biasa
saja," ujar Benson dalam
wawancara dengan BBC Radio 5,
seperti dikutip oleh VR-Zone.
"Saya membeli sebuah
smartphone lalu bermain game
dengannya. Saya juga bisa
mengunduh aplikasi dan musik,
lalu mendengarnya di mana saja.
Saya kira itu tidak membuat
kecanduan."
Benson semakin sering
menghabiskan waktu dengan
smartphone miliknya. Dia
mengunduh ribuan aplikasi dan
musik. Kadang beberapa aplikasi
diunduh sekaligus karena tak
sabar menunggu proses hingga
selesai.
Kemudian masalah Benson
bertambah gawat. Dia mulai
berhenti makan, tak mandi dan
bercukur, dan banyak berdiam di
rumah. Saking sibuknya dengan
smartphone, rumah Benson
sempat mau dibobol maling,
tetapi dia memilih untuk tak
acuh.
Selama tiga setengah tahun
memiliki smartphone, Benson
menghabiskan uang 10.000
poundsterling atau sekitar Rp 151
juta untuk membeli aplikasi dan
lain sebagainya.
Sadar akan efek adiktif
smartphone, Benson sempat
mencoba mengenyahkan
perangkat elektronik itu dengan
menghancurkannya.
Namun, upaya tersebut diakui
tidak berhasil karena dia
kemudian malah membeli
smartphone baru. Alasannya,
Benson merasa lebih baik
dengan smartphone di tangan.
Menurut dia, tangannya bakal
berkeringat kalau tidak
menggenggam ponsel pintar.
Pope, sang psikoterapis yang
menangani Benson, menyebut
smartphone sebagai "silent
killer" karena bisa sangat
adiktif di tangan orang-orang
yang condong mengalami
kecanduan, terlebih lagi karena
perangkat ini dijual bebas di
pasaran.
Fenomena kecanduan
smartphone, lanjut Pope, lebih
banyak ditemukan di kalangan
remaja dan anak-anak. Meski
kasusnya sedikit berbeda,
beberapa lalu seorang balita
asal Inggris juga pernah
dilaporkan mengalami kecanduan
iPad .

Comments