Rokok Elektronik Bisa Hilangkan Kebiasaan Merokok?

WASHINGTON - Peneliti di Amerika
Serikat berpikir bagaimana bisa
mengurangi dampak negatif dari
kebiasaan merokok. Salah satu
metode untuk mengurangi
kebiasaan merokok ini ialah
dengan terapi rokok elektronik.
Namun, efektifkah perangkat
rokot inovatif ini untuk
"mengobati" kebiasaan merokok?
Dilansir Scientificamerican, Rabu
(8/5/2013), berdasarkan
penelitian, terdapat 45 juta
perokok di Amerika Serikat, di
mana kebiasaan ini bisa mencukur
harapan hidup dan menyebabkan
kanker serta penyakit jantung
dan paru-paru. Peneliti
mengungkap, hampir 70 persen
perokok ingin berhenti, namun
sebagian besar dari mereka gagal.
Rokot elektronik ini pun menjadi
salah satu fokus pengobatan baru
yang diandalkan. Rokot elektronik
ini menjadi alternatif populer
untuk mereka yang ingin berhenti
merokok.
Pengguna perangkat rokot
inovatif ini bisa menghisap dosis
nikotin yang diuapkan dari
perangkat bertenaga baterai,
yang terlihat seperti rokok.
Menurut studi Journal of Public
Health Policy, tingkat karsinogen
(penyebab kanker) dalam uap
rokot elektronik ini sekira
seperseribu ketimbang asap rokok
normal.
Selain terapi rokot listrik, media
online atau dunia digital juga
berperan untuk mengampanyekan
anti-rokok. Forum BecomeAnEX.org
memiliki 270 ribu anggota yang
mengakses komunitas dunia maya,
halaman Facebook dan sosial
media lainnya untuk membantu
siapapun yang ingin hidup tanpa
rokok.
David Abrams dari Schroeder
Institute for Tobacco Research
and Policy Studies mengatakan,
penggunaan sosial media untuk
mengampanyekan anti-rokok
masih bisa terus digencarkan.
"Tidak hanya ada satu cara untuk
berhenti (merokok). Meningkatkan
perawatan yang kita miliki akan
menuju langkah panjang untuk
mengalahkan kecanduan yang
parah dan menyelamatkan jutaan
nyawa," pungkasnya.

Comments