Kurangi Polusi dengan Lampu Jalan LED

NEW YORK – Setiap malam hampir
semua kota di dunia diterangi
oleh lampu jalan. Tetapi, banyak
lampu jalan yang masih
menggunakan lampu standar,
sehingga banyak energi cahaya
dan ekstensi yang terbuang
begitu saja.
Dilansir Softpedia, Jumat
(26/4/2013), sebagian besar
cahaya lampu jalan akan menguap
ke ruang udara bukan benar-benar
menerangi sepanjang jalan.
Prihatin akan hal ini, peneliti
dari Meksiko dan Taiwan
menciptakan lampu jalan yang
menggunakan lampu light-
emitting diode (LED) sebagai
sumber cahaya.
Lampu ini hanya akan bersinar di
atas area yang membutuhkan
pencahayaan itu saja. Tentunya
hal ini dapat menghemat energi ,
sebab dapat mengurangi polusi
dari emisi cahaya hingga dua
persen dari lampu biasa. Sebagai
perbandingan, lampu biasa
menghasilkan polusi sebesar 20
persen.
Penggunaan lampu jalan LED ini
juga akan mengurangi total
konsumsi daya sekira 40-60
persen di seluruh dunia. Demikian
dikemukakan peneliti dari lab
Ching-Cherng Sun, National
Central University di Taiwan.
Polusi atau emisi cahaya dari
lampu jalan dapat mempengaruhi
alam sekitarnya. Misalnya saja,
cahaya lampu dapat menyebabkan
burung-burung memilih untuk
bermigrasi atau membingungkan
seekor penyu yang baru menetas
dari telurnya. Selain itu, bisa
menyebabkan pola tidur hewan
lain terganggu.
Rencanya, purwarupa lampu jalan
LED ini akan dipasang selama tiga
sampai enam bulan dari sekarang.
Diharapkan lampu praktis ini
benar-benar dapat dipasang di
seluruh dunia pada awal tahun
depan.
Informasi tambahan dari
Wikipedia menjelaskan, lampu LED
dapat hidup lebih lama serta
efisien dibanding lampu neon dan
lampu pijar. Dekomposisi kimia
pada chip LED mengurangi fluks
bercahaya selama siklus hidup
seperti lampu konvensional.
Perangkat LED menggunakan
beberapa chip, sehingga mampu
memancarkan lebih dari 100 lumen
per watt. LED tidak memancarkan
cahaya ke segala arah dan
efisiensi konversi dari listrik
terhadap cahaya lebih tinggi
daripada lampu pijar.

Comments