Ilmuwan Manfaatkan "Jagad Maya" untuk Lacak Emisi CO2

CALIFORNIA - Meneliti emisi CO2
(karbondioksida) yang tersebar di
seluruh dunia bukanlah hal yang
mudah. Terkini, ilmuwan
memanfaatkan internet untuk
mendapatkan informasi peta
global emisi CO2 di dunia.
Dilansir Phys, Senin (13/5/2013),
peneliti dari Arizona State
University meluncurkan
"permainan" online untuk lebih
memahami sumber gas global
warming. Peneliti asal Amerika
Serikat ini merangkul "citizen
scientists" untuk bisa
menentukan semua lokasi
pembangkit listrik di seluruh dunia
serta mengukur emisi CO2.
Peneliti memanfaatkan website
yang telah mereka luncurkan
bernama 'Ventus'. Ventus
merupakan antarmuka sederhana,
di mana pengguna bisa masuk ke
informasi dasar terkait
pembangkit listrik di seluruh
dunia.
Dengan mengakses website
tersebut, pengguna internet di
seluruh dunia bisa membantu
memecahkan masalah terkait
perubahan iklim. Kevin Gurney,
profesor ASU's School of Life
Sciences di College of Liberal Arts
and Sciences mengestimasi bahwa
ada 30 ribu pembangkit listrik di
seluruh dunia.
"Semua bahan bakar fosil emisi
CO2 di seluruh dunia, pembangkit
listrik menghasilkan porsi besar
dari masalah perubahan iklim. Ini
disebabkan oleh produksi listrik
di seluruh dunia," jelas Gurney.
Menurutnya, dengan pertumbuhan
negara-negara seperti China,
India dan Brasil, kurangnya
informasi menimbulkan tantangan
untuk solusi perubahan iklim dan
sains dasar. Proyek Ventus ini
akan memberdayakan para
"ilmuwan warga" dengan alat
sederhana untuk bisa memecahkan
masalah perubahan iklim.
"Dengan informasi ilmiah lebih
akurat pada setiap pembangkit
listrik di dunia, para pemimpin
internasional di bidang politik
dan ilmiah dapat bekerja sama
lebih efektif untuk mengatasi
emisi karbon dioksida dan
perubahan iklim," pungkas Michael
M. Crow, Presiden ASU.

Comments