Bakteri E. coli Bisa Hasilkan Bahan Bakar Biofuel

NEW YORK – Bahan bakar hayati
atau biofuel bukanlah hal atau
ide baru di dunia ini. Tetapi,
selama bertahun-tahun lalu belum
ada bahan bakar pengganti bensin.
Kini, peneliti telah mampu
mengembangkan biofuel pertama
di dunia yang ramah mesin dan
memiliki komposisi sama seperti
bensin.
Permasalahan yang sering
dijumpai pada biofuel adalah
rantai karbon dalam
kandungannya berbeda dengan
bensin. Meskipun sebagian besar
dapat digunakan untuk
menjalankan mesin kendaraan,
tetapi performa biofuel tidak
sebaik bensin. Demikian dilansir
Slashgear, Kamis (25/4/2013).
Akibatnya dapat menimbulkan
permasalahan, seperti kekurangan
gas mileage dan terjadi korosi
mesin. Selain itu, keterbatasan
sumber daya bahan biofuel juga
membuat banyak pihak berhenti
memproduksi dan beralih ke bahan
bakar ramah mesin ini.
Melihat ini, seorang peneliti dari
University Exeter di Inggris, John
Love membuat suatu terobosan
terkait biofuel. Ia melakukan
percobaan biofuel dengan
menggunakan bakteri Escherichia
coli (E. coli). DNA dari bakteri E.
coli dicampur dengan gen bakteri
lainnya yang ada di dalam tanah,
pohon kamper dan ganggang biru
atau hijau. Kemudian bakteri
tersebut diberi gula, sehingga
menjadi enzim.
Setelah itu, enzim dari bakteri E.
coli akan diubah menjadi asam
lemak yang sebelum menjadi
hidrokarbon. Hasilnya
menunjukkan bahwa komposisi
hidrokarbon yang dihasilkan sama
dengan hidrokarbon yang ada
pada kandungan bensin.
“Ini merupakan penemuan
komposisi biofuel yang pertama
kali sama dengan komposisi
senyawa bensin. Tentu hal ini
dapat dijadikan solusi penggunaan
biofuel yang diproduksi secara
massal untuk masa depan,” tutup
John.

Comments